Kita memulainya dengan Roh. Roh disini yang saya maksud adalah mahkluk sukma sarira, makhluk batin,bhuta bhuti kala kali, atau yang sering dikenal jin. Banyak cerita orang-orang yang pernah melihat mereka, bahkan
di acara tv pun banyak yang yang mengekspose 'dunia lain', Mister Tukul Trans 7 misalnya . Orang yang memiliki 'mata' tipis melihat mulai dari tuyul hingga bhuta kala yang raksasa setinggi 7 meteran. Mata yang merah menyala, taring yang panjang, rambut yang berbagai model namun lebih sering panjang terurai, kuku yang panjang, telinga yang besar, lidah yang menjulur, ada bewujud anak kecil, kakek tua, nenek tua, makhluk yang setengah manusia setengah ular, naga, macan dan masih banyak lagi, seperti jenis,spesies dan klasifikasi kingdom animalia pada pelajaran biologi yg terdiri dari ordo dan filum-filum mungkin saja makhluk ini memiliki klasifikasi-klasifikasinya juga. Bahkan makhluk ini memiliki istananya sendiri, lengkap dengan Ratu atau Raja beserta perangkat istananya. Ada pula yang melihat mahkluk atau manusia seperti raja atau pun orang yang memiliki kedudukan pada masa lampau yang rohnya masih sering terlihat di petilasan beliau. Atau pun melihat roh manusia, yang pada masa hidupnya sepertinya masih 'belum ikhlas' untuk meninggalkan hidupnya entah karena masalah cinta asmara, dendam, keinginan yang belum tercapai, dan lain sebagainya. Tidak tahu sampai kapan roh manusia ini akan terus disitu, mungkin menurut karmapala nya, hingga ia bisa hidup di level yang lebih tinggi atau mulia.
Bidadari dikisahkan adalah wanita cantik aduhai memesona kahyangan. Dijelaskan mereka cantik menawan hati ,namun cantik bagi 1 orang belum tentu cantik bagi orang lain,tapi yang jelas mereka adalah makhluk cantik. Sulit untuk menisbikan bidadari mengingat banyak daerah di Indonesia yang memiliki cerita legenda tentang kunjungan Bidadari kahyangan ke bumi, ke air terjun,telaga-telaga, maupun yang mungkin menetap di bumi. Bahkan cerita Nyi Ratu Pantai Selatanpun dikisahkan adalah bidadari yang kasih dan memiliki pengetahuan moralitas. Bahkan bulan kitapun adalah sebuah salah satu hunian bagi para bidadari itu,tentu saja hanya bisa dilihat dengan 'mata' tertentu. Jika ada bidadari pasti ada bidadara, sebab Tuhan menciptakan pasangannya. Tapi Bidadara sangat sedikit yang ceritanya terekspose. Pria tampan cakep nan ganteng dari kahyangan ini hampir tak ada yang mengulasnya. Mungkin ada laki-laki di bumi yang pernah melihatnya,namun tak tertarik untuk menceritakan sesama jenisnya. (Bukan seorang Homo) hehehe.
Kini kita akan membahas malaikat, Malaikat dikisahkan sebagai makhluk yang dilahirkan melalui tatahan cahaya oleh Tuhan. Ada 4 malaikat utama yang dikenal agama samawi. Mikhael (jendral/pemimpin Para Malaikat), Rafael (Malaikat penyembuh) Jibril/Gabriel (malaikat pemberita/the messanger) dan Lucifer (Malaikat Tertinggi,namun dia dijatuhkan, sebab ia ingin disembah serta ingin menyamai yang menciptakannya (Tuhan). Malaikat diciptakan Tuhan untuk menjalankan fungsi,tugas, yang Tuhan berikan kepada nya. Yang sering kita dengar sih malaikat pencabut nyawa. Mungkin ini salah satu 'departemen permailaikatan' yang membidangi perihal 'penjemputan' roh manusia. Mungkin masih banyak lagi 'departemen-departemen permailaikatan' lain yang membidangi peruntukannya masing-masing. Dikisahkan Muhamad SAW pernah melihat malaikat, sewaktu Beliau diajak mengunjungi Surga dan Neraka.
Kita sekarang akan membahas Dewa dan Dewi. Dewa dan Dewi ini mungkin adalah malaikat yang disebut dalam agama samawi, namun lebih populer di kalangan Hindu dan Budha sebagai Dewa Dewi. Hindu mengenal 33 juta dewa yang diciptakan Tuhan sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing. Dikenal 3 dewa utama yaitu Brahma (pencipta) Wisnu (pemelihara) Siwa (pelebur). Tuhan menciptakan dewa-dewi ini pun sebagai mana tugasnya masing-masing, 'Departemen-departemen' dengan kerjaannya masing-masing. Mitologi Yunani pun mengenal Dewa-dewa ini. Dewa Bumi,Dewa Langit, Dewa Jodoh, Dewi Cinta, Dewi Fortuna/pemberi keberuntungan dan masih banyak lagi. Bahkan di Hindu sampai dewa yang mengatur hama yang menyerang daun pun ada yang mengelolanya. Pernah ada yg melihat penampakan Dewa di salah satu langit pura kawasan Bali, sebagai makhluk yang bercahaya,lengkap dengan atribut dewa yang sering dilukiskan pada lukisan dewa dewi. Atau kalau kita menonton film Kera Sakti,yang ada Dewi Quan in, atau menonton film India Krisna dsb, kemungkinan seperti itulah kenampakan dan atribut-atribut yang ada pada Dewa dan Dewi.
Sampai kita pada pembahasan Melihat Tuhan, secara fisik untuk melihat Tuhan adalah sesuatu yg mustahil. Sebab dari banyak ajaran agama, tak ada satupun yg dapat melihat Tuhan yang Maha dari segala yang maha itu secara tepat. Di Hindu, pada Bhagavadgita( ada di salah satu postingan saya), Arjuna dapat melihat Tuhan melalui metafisik Krisna,namun disanapun Tuhan mengatakan, 'apa yang kau lihat ini Arjuna,hanyalah sebagian kecil saja dariku.' Padahal Krisna sudah mengubah dirinya menjadi cahaya tak terhingga yang begemerlapan, yang sama sekali berbeda dengan cahaya yang Arjuna pernah lihat,dan Arjuna tak sanggup jiwanya menahan terkesima dan memohon untuk menyudahinya. Nabi Musa pernah ingin bersua Tuhan, namun baru mendengar suara Nya saja, bumi gunung berguncangan, dan Nabi Musa pun ambruk memohon ampun atas kesalahan permintaannya. Untuk memikirkan Tuhan saja kita tak sanggup,sebab memikirkan ciptaanNya saja,semesta raya yang maha luas ini tak tahu mana ujung mana tepinya , merenungi semesta ciptaannya saja membuat hati kita bergetar, apa lagi melihat semuanya, apalagi Melihat Dia. Melihat Tuhan melalui ciptaaNya,bunga di pot-pot bunga kita, merekah nian cantik padahal hanya air dan tanah makananya. Ikan-ikan hias yang menawan meliuk-liuk di air yang jernih, dengan aerodinamika yang menawan sudah takjub menggetarkan pemahaman kita.
Demikian tulisan ini,di setiap pemaparan saya,akan selalu tersemat kalimat, jika semua ini benar apa untungnya bagi kita? jika salah apa juga ruginya bagi kita? Jika benar atau salah adakah juga menumbuhkan kebaikan iman bagi kita?. Apakah hal ini semua menjadi hal yang begitu penting dan mayor dalam ibadah kita kepada Pencipta seluruh-luruh dan semua-mua ini? Tentu bagi anda yg cerdas,sudah tahu jawabanya.
Dengan segala kerendahan hati,tiada maksud untuk menggurui, membenarkan atau menyalahkan,semua manusia masih belajar,dan setiap kebenaran ternyata memiliki kebenaran lagi di atas kebenaran itu. Tuhan Mahasuci pencipta,pemilik dan pengusa semua kebenaran.
Komentar
Posting Komentar